Environment Program Detail | April 27 2021

Suaka bagi Margasatwa yang Terancam Punah

Pulau Kalimantan adalah rumah bagi spesies satwa liar yang tak terhitung jumlahnya yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Namun, penggundulan hutan selama beberapa dekade terakhir, terutama untuk perkebunan kelapa sawit, mengancam kelangsungan hidup spesies-species unik ini. Di antaranya adalah owa abu-abu Müller (Hylobates muelleri), bekantan dengan rupanya yang khas (Nasalis larvatus), dan kucing teluk Kalimantan (Catopuma badia). Ketiga species ini masuk daftar terancam punah di IUCN Red List of Threatened Species, dan semuanya dilindungi oleh undang-undang konservasi sumber daya alam Indonesia. Spesies terlindungi lainnya, trenggiling Sunda (Manis javanca), bahkan berada dalam bahaya yang lebih parah: ia adalah salah satu spesies yang paling banyak diperdagangkan di dunia, diburu untuk dagingnya dan sisiknya, yang digunakan dalam pengobatan tradisional China.

Kesamaan yang dimiliki keempat spesies ini, dan banyak spesies lainnya, adalah bahwa mereka dapat ditemukan di alam liar saat ini di kawasan konservasi Tandarayan Arboretum yang dikelola oleh Kideco. Kami telah menunjukkan bahwa kawasan pasca-penambangan yang direklamasi ini dapat diubah menjadi habitat yang cocok bagi satwa liar – sebuah tempat perlindungan bagi spesies yang terancam punah. Berdasarkan hasil evaluasi pemantauan keanekaragaman hayati, kami juga mengamati bahwa telah terjadi pembentukan rantai makanan di kawasan tersebut yang menunjukkan bahwa ekosistem tersebut berfungsi.

Dalam upaya lain untuk melindungi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut, Indika Energy bekerja sama dengan berbagai organisasi nasional dan internasional. Misalnya, bersama Ecology Center for Tropical Studies (ECOSITROP), Kideco setiap tahun memantau dan mengevaluasi kawasan reklamasi yang juga berfungsi sebagai habitat satwa, kawasan hutan penyangga, dan koridor satwa liar.

Related Posts