Efek 3D

Sebagai kelanjutan dari transformasi digital yang dimulai pada tahun 2018, Petrosea terus merumuskan dan melaksanakan transformasi guna meningkatkan keberlanjutan secara keseluruhan dan memberikan nilai bagi pemangku kepentingan. Alhasil, sejak akhir tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, Petrosea telah meluncurkan strategi 3D untuk melengkapi strategi transformasi. Strategi tersebut – Diversifikasi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi – menjadi pilar utama untuk terus mengembangkan nilai perusahaan bagi klien, investor, dan pemangku kepentingan.

Melalui Diversifikasi, Petrosea mulai aktif terlibat dalam pengembangan proyek mineral lainnya dengan tetap mempertahankan operasinya saat ini. Ke depannya, Petrosea bertujuan untuk terus terlibat secara aktif dalam proyek mineral serta menjadi mitra pilihan dalam menggarap proyek dengan kapabilitas dan teknologi terbaik di kelasnya.

Transformasi Digitalisasi berhasil membuat Petrosea mendapatkan berbagai penghargaan, baik domestik maupun internasional, seperti terpilih sebagai bagian dari Global Lighthouse Network oleh World Economic Forum pada tahun 2019. Pada tahun 2020, Petrosea dinobatkan oleh Forbes Indonesia sebagai “50 Best of the Best 2020 Companies”, berdasarkan kinerja jangka panjang. Pada tahun 2020, Petrosea juga dinobatkan sebagai “Operation Model Master” dan “Talent Accelerator” oleh International Data Corporation (IDC) di ajang IDC DX Digital Transformation Awards 2020, yang memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil melakukan terobosan melalui transformasi digital di wilayah Asia-Pasifik.

Dalam hal Dekarbonisasi, tujuan Petrosea adalah memanfaatkan energi dengan cara yang lebih aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan demi kepentingan alam dan generasi mendatang. Petrosea juga berusaha menjalani praktik penambangan yang bertanggung jawab dan keunggulan operasional yang ramah lingkungan dan sejalan dengan konsep ESG yang berkelanjutan dan terus mengembangkan serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.